THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Senin, 25 Agustus 2008

Untuk Bapak Tercinta

Ketika perasaan gundah, gelisah menghadapi persoalan kehidupan yang ada di perantauan......aku sering teringat kepada Bapakku.....Aku sering melamunkan saat saat masih bersama di kampung halaman. Ketika Bapak marah dan aku didiamkan beberapa hari....... atau ketika emak marah marah minta dibantu untuk menyelesaikan kerjaan malam hari ( membungkus keripik singkong ) sementara aku sedang mengerjakan tugas rumah dari guru, Bapaklah yang membela aku, beliau rela membantu ibu padahal sudah capek seharian bekerja disawah.......terima kasih Pak. Aku salut padamu walaupun dirimu bukan orang berpendidikan tinggi tapi kau ingin anak anakmu bisa merasakan menjadi orang yang berpendidikan tinggi.Aku masih ingat Bagaimana senangnya hatimu ketika aku terpilih menjadi siswa teladan waktu SD an harus bertanding di tingkat Kabupaten,aku tahu dirimu tidak punya uang tapi engkau ingin membuat mentalku mental Juara, kau tahu kegelisahan hatiku........Yah sepatu butut itu membuat aku kurang percaya diri.Tapi kau ingin membahagiakanku kau usahakan agar aku bisa memakai sepatu baru saat perlombaan nanti. Tapi.......usahamu gagal kulihat raut kesedihan diwajahmu.....Rejeki memang tidak kita sangka dari mana datangnya, ternyata kakak tahu kegelisahan hatimu, akhirnya dia rela menyisihkan gaji pertamanya untuk membeli sepatu buat aku.Untuk kakak terima kasih atas usahamu.tapi.......ternyata aku gagal di perlombaan itu aku hanya menjadi juara ke - 2 saja.Aku sangat sedih tapi tidak dengan Bapak engkau tersenyum gembira mendapat kabar dariku kau menguatkan hatiku....Ora usah sedih le cah seko ndeso wis biso juara 2 ning kabupaten kuwi wis hebat aku wis seneng ( Ga usah sedih nak, anak dari desa bisa juara 2 di tingkat kabupaten itu sudah hebat bapak sudah seneng ).Aku juga teringat ketika aku Lulus SMP kau begitu kecewa atas hasil NEM yang aku peroleh.Aku sakit hati atas sikapmu Bapak....tapi sekarang aku mengerti ternyata itu hayalah salah satu caramu dalam mendidik aku sebagai anakmu ini agar tidak mudah bangga dengan hasil yang sudah dicapai dan dapat mandiri dalam menetukan sikap dan pilihan.TERIMA KASIH BAPAK atas didikanmu selamai ini.Ketika lulus SMU dan aku berniat melanjutkan kuliah kulihat ada mendung diwajahmu, aku tahu betapa kau ingin melihat anakmu sukses tapi karena ketiadaan biaya aku terpaksa menunda keinginan itu. Atas restu darimu dan Emak berangkatlah aku ke Jakarta untuk mengadu nasib mencari kerja...HHHeeeeemmmm susah bener cari kerja di Jakarta hanay modal ijasah SMU. Dari pengantar makanan di kantin perkantoran sampai penjaga food Court di Mall aku jalani, dan akhirnya aku bekerja di sebuah pabrik atas jasa kakak iparku hingga saat ini. Cita - cita lama yang terpendam kembali teringat yaahhhh aku ahrus bisa kuliah setelah bekerja disini tapi........ternyata gajiku hanay cukup untuk biaya hidup sendiri dsini dan sedikit membantu emak di Kampung hingga akhirnya tidak terasa usiaku sudah hampir 25 tahun.Aku teringat masa SMU bahwa aku punya target menikah di usia 25 tahun. Aku meminta restumu dan Emak untuk mengikuti Sunnah Rasulullah untuk umat Islam ya menikah. Kulihat raut wajah gembira terpancar di wajahmu tapi.........Emak menentang maksud baikku ini beliau tidak setuju karena ada kakak laki laki yang belum menikah itu pantanagn dalam tradisi Jawa.Tapi engkau membelaku ketika aku sudah kehabisan akal membujuk Emak. Engkau berkata " kita sudah tua anak kita masih 3 orang lagi yang belum menikah, kalo saya mati saya merasa masih punya banyak hutang banyak kalo sampai anak kita belum menikah semua.Kakaknya belum kerja, jodoh belum ada kalo dia suruh menunggu sampai kapan???? Kita tidak tahu umur kita sampai kapan?? Siapa tahu dengan dia menikah kakaknya semangat cari kerja adiknya yang perempuan juga segera menysul menikah, kan yanggung jawab kita sudah selesai untuk mendidik mereka???" mendengar penjelasanmu panjang lebar akhirnya Emak luluh juga hatinya.Dan 18 Januari 2004 menjadi hari bersejarah dalam hidupku, aku resmi menjadi seorang Suami. Dan 04 Februari 2005 kebahagiaanku bertambah lengkap dengan hadirnya putri kecilku ke dunia ini. ternyata prediksimu benar Pak. Setelah ku menikah kakak laki laki semangat mencari kerja dan tepat di usia anakku yang ke 4 bulan dia menikah ( 15 April 2005 ), Alhamdulillah. setahun setelah itu tepatnya Oktober 2006 2 hari setelah Idul Fitri adik perempuanku juga ikut jejak kakaknya untuk menikah. Kiluhat kegembiraan terpancar di wajahmu dihari pernikahan adik.Engkau merasa beban dipundakmu sudah sangat berkurang karena sudah berhasil mengantarkan anak anakmu sebanyak 5 orang ke Gerbang pernikahan. malam selesai Walimatul Ars pernikahan adik kau berujar " mak kalo aku sekarang mati rasanya sudah siap anak anak sudah menikah semua tanggung jawab saya sama Allah mendidik mereka sudah selesai."Oh bapak begitu mulia hatimu, begitu semangatnya kau membuat kami untuk menjadi orang pintar ( walaupun mungkin belum sesuai harapanmu ) kau sangat bangga 5 orang anakmu lulus SMU smua walaupun diantara saudara saudaramu engkaulah paling miskin harta dan paling banyak anak.Tapi kau bangga karena hanya anak anakmu yang dapat merasakan bangku sekolah setinggi ini ( dikampung lulus SMU sudah sangat hebat / tahun90-an ) dibandunkan anak anak saudaramu.Bapak aku amsih menyimpan cita cita unutk Kuliah yang dulu terpendam. Tapi apa mungkin sekarang aku sudah punya tanggung jawab keluarga.Aku sampaikan galau dihati ini kepadamu, dan tanggapanmu sungguh diluar dugaanku. Engkau sangat mendukungku kau sarankan anak dan istriku tinggal di kampung menemanimu dan Emak sekaligus untuk meringankan biaya hidup buatku agar aku bisa melanjutkan kuliah. Kusampaikan maksud hati ini kepada istri tercinta dan ternyata dia sangat mendukung hal ini Pak...........Februari 2007 menjadi hari paling mengharukan buatku .Kuantar anak dan istriku pulang ke kampung halamanku.Setelah dua hari dikampung akupun harus kembali berangkat bekerja. Terasa berat hati ini melangkahkan kaki meninggalkan anak istri, ditambah dengan tangisan anakku dan rengekannya " Abi ga boleh pergi!!!!!Abinya disini aja" tak terasa butiran bening mengalir di pipi ini. Bapak........kau merangkul pundakku kau bisikkan " Jangan menjadi lemah dengan perpisahan sementara ini kuatkan hati dan langkahmu gapai cita citamu bukankah kau sangat ingin Kuliah ??? biarkan anak dan istrimu disini doa Bapak dan Emak menyertai langkahmu". Kucium tanganmu yang kasar dan keriput karena terlalu lama bekerja keras di sawah sejak masa mudamu. kulangkahkan kai dengan mantap tanpa menoleh kebelakang lagi. Bismillah Ya Allah semoga engkau mudahkan jalanku ini!. Oktober 2007 menjadi hari paling mendebarkan dalam hidup ini , yah aku mulai menapakkan kaki di kampus untuk menggapai cita citaku yang lama terpendam.Berkat doa dan dukungan keluargaku aku bisa menjalani hari hariku yang terasa berat ini.Beban pekerjaan yang menumpuk, tugas kuliah yang banyak, belum rasa kangen kepada anak istri yang datang melanda hati.Ya Rob semoga aku kuat menajalani semua ini.Sekarang aku sudah sampai di semester 3, beban semakin berat semoga aku bisa mengatasi semua halangan ini.Untuk Bapak juga Emak ( walaupun emak kurang suka anak -anak sekolah mending buat beli sapi katanya ) terima kasih atas semua yang telah kalian berikan untukku, dan semoga aku bisa mencontoh Bapak ketika mendidik anak dan Istri, bukan dengan kekerasan melainkan dengan kelembutan dan ketegasan. Dan mungkin aku tak akan pernah bisa membalas kepada kalian berdua atas semua ini

OH Dunia

Betapa aku terkejut mendengar cerita temenku ( buat temen aku maaf aku ga bermaksud jelek padamu ).Dengan penuh semangat dia bercerita bahwa dia mencintai seorang cowok, temen waktu di SMP dan SMA, katanya karena tuh cowok ganteng.....tapi ketika dia bilang bahwa cowoknya itu gay dan sudah sering melakukan ML.......aku terperangah.dia bercerita sang cowok adalah korban gurunya yang gay waktu SMP tapi sekarang pun dia masih berhubungan dengan mantan guru SMP tersebut. dan saat ini sang cowok sedang kuliah di salah satu PTS diluar pulau Jawa.belum lama ini sang cowok ngomong secara jujur tentang aib tersebut kepada sang cewek, Yang bikin saya terperangan adalah sang cewe bersedia menerima cowok itu terlepas dari masa lalu dia dan ingin menikah segera.Ya Allah sudah seperti inikah dunia.Padahal mingu lalu sang cowok telp kalo dia abis pulang kampung dan ketemu mantan gurunya dan melakukan Hubungan sex kembali.Duhai temenku yang cantik, anggun dan menarik janganlah kau sampai dibutakan oleh cinta.Mungkinkah sang cowok itu akan membahagiakanmu????? Aku yakin kamu akan mengalami penyesalan yang tiada akhir ketika memutuskan manikah dengan cowok itu.Sebelum smua terlambat urungkan niatmu sahabatku yang cantik. Lebih baik kamu menjadi istri ke-2, 3 atau ke-4. itu lebih mulia disisi Allah.Daripada kamu harus memilih pelaku dosa yang terlaknat.Mungkin sang cowok berjanji akan berubah ketika setelah menikah, yakinkah kamu????Tidakkah kau ingat apa yang dia sampaikan satu minggu yang lalu.Ketika pulang kampung kembali dia melakukan dosa itu. Itukah tobat yang dia lakukan. Aku selalu berdoa untukmu semoga kau jangan sampai salah memilih jalan itu.Karena penyesalan yang akan kau dapat nanti......

Sedang Bingung

Aku benar benar bingung menghadapi kondisi tempat kerjaku saat ini. Serasa jauuuuuuuuuh sekali perbedaan suasana yang ada saat ini dengan dulu.Walaupun saat ini posisi aku sudah lumayan daripada dahulu.tapi..........kadang aku tidak kuat dengan situasi seperti ini.Seolah yang ada setiap hari hanya membuat dosa baru dan dosa lagi.Kenapa????karena disini sudah tidak ada lagi kerjasama, persahabatan, kekeluargaan.Ketika aku mencoba menjalin hubungan dengan teman teman yang sudah pergi dari sini yang ada adalah..........menciptakan sebuah bara api yang siap untuk membakar diri kapan saja.Hemmmm...mmmm apakah memang seperti ini dunia pekerjaan. ataukah hanay aku saja yang merasa seperti ini.Mungkinkah temen temen aku sekantor tidak merasakan hal ini.ga tau lah yang pasti aku bingung sekali mesti bagaimana bersikap.Ketika aku menurut smua kata atasan yang ada seolah olah harga diri terinjak injak dan beban pekerjaan yang semakin menumpuk.Ketika aku melakukan " perlawanan " yang ada adalah semakin besar tekanan dan intimidasi yang aku terima, baik langsung maupun melalui gurauan. Ataukah aku terlalu sensitif orangnya???????????